Seperti sudah menjadi suatu kebiasaan pada saat tes
atau ulangan harian banyak siswa di sekolah manapun yang menyontek.
Menyontek dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan
melihat pekerjaan teman atau melihat buku yang dibawa secara
sembunyi-sembunyi ke dalam ruang tes.
Para guru sering merasa sebal saat melihat
siswa-siswanya menyontek saat ulangan. Para guru sering memarahi atau
bahkan ada yang sampai merobek pekerjaan siswanya bila ketahuan
menyontek. Namun walaupun telah dimarahi oleh guru siswa tersebut tetap
saja menyontek di kemudian hari. Lalu apa sebabnya mereka “ketagihan”
menyontek? Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan penulis pada
siswa-siswa yang masih sekolah penulis memperoleh penyebab-penyebab
siswa menyontek saat ujian.
Tuntutan Orangtua
Banyak siswa yang sering dituntut orangtuanya untuk
mendapat nilai ujian yang baik. Orangtua sering mengiming-imingi akan
membelikan barang kesukaan anaknya jika nilai ulangan anaknya bagus.
Selain itu ada juga orangtua yang “mengancam” jika nilai ulangan anaknya
jelek maka jatah uang saku mereka akan dikurangi. Hal ini menjadi baik
jika siswa tersebut mempunyai semangat belajar dan rasa percaya diri
yang tinggi, namun jika tidak siswa tersebut terpaksa menyontek.
Kebutuhan Sosialisasi
Ada beberapa anak yang menyontek hanya untuk membuat citra seperti yang diinginkannya.
Anak yang pintar namun tidak mau
dikatakan sombong oleh teman-temannya akan pura-pura menyontek saat
ulangan. Dengan itu dia berharap agar teman-teman di sekitarnya
berpandangan baik pada dirinya.
Anak yang ingin terlihat bandel
oleh teman-temannya juga akan menyontek. Walaupun dia dikatakan bodoh
atau nakal namun dia malah nyaman dengan itu. Apalagi jika dia dimarahi
oleh gurunya, alih-alih tidak menyontek lagi, dia malah bangga dan
melanjutkan aksi menyonteknya dikemudian hari.
Kurangnya Rasa Percaya Diri
Inilah yang banyak dialami oleh
siswa-siswa di sekolah. Walaupun mereka bisa mengerjakan ulangan yang
diberikan oleh guru namun mereka tetap saja menyontek karena tidak
percaya diri bila mengerjakan sendiri. Mereka takut jika nilai ulangan
mereka jelek.
Ada baiknya seorang guru
tidak langsung mencela atau memarahi siswanya bila ketahuan menyontek.
Belum tentu siswa yang guru marahi itu kapok, bisa saja siswa yang guru
marahi itu malah bangga karena ketahuan menyontek atau sebaliknya dia
malah menjadi patah semangat.
Lalu bagaimana caranya agar
siswa tidak menyontek dan lebih percaya diri saat mengerjakan ulangan?
Pahamilah kehidupan siswa tersebut, temukanlah solusi yang tepat dan
sesuai siswa tersebut. Ingat hasil suatu ulangan belum tentu
mencerminkan kemampuan siswa yang sesungguhnya.
Wah bisa sulit tuh jika
memahami diri siswa yang jumlahnya banyak. Itulah risiko pekerjaan
sebagai guru. Namun guru jangan patah semangat duluan, lakukanlah
pekerjaan dengan senang hati. Enakkan kalau siswa senang guru juga
senang.
Ingat, sebagian kecil penentu masa depan siswa adalah gurunya. Sumber:
edukasi.kompasiana.com:kenapa-sih-banyak-anak-nyontek-saat-ulangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar