Kamis, 06 September 2012

Internet Positif Sebagai Media Pembelajaran

Perkembangan teknologi pada era sekarang ini sudah semakin maju, teknologi yang tidak asing lagi ditelinga kita dalam kehidupan sehari-hari adalah internet. Internet tidak lagi menjadi teknologi yang tren dan baru dalam dunia pendidikan, terutama bagi para pendidik (guru) di sekolah yang sudah memakainya. Bisa jadi sekolah sekarang ini sudah berusaha menampilkan komputer di sekolahnya dengan fasilitas internet. Dengan internet, sekolah kemudian berharap kesan berteknologi dan goes internasional melekat padanya. Siswapun diharapkan mendapatkan akses yang berguna bagi proses belajar dan mendapatkan ilmu di sekolah.

Penggunaan internet dalam dunia pendidikan di sekolah dapat dilihat dari dua sudut pandang, Ada pengaruh positif dan ada pengaruh negatif. Seperti dua sisi mata uang, tergantung bagaimana kita menyikapinya, apakah secara positif maupun negatif, secara positif penggunaan internet bisa memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Kita bisa meneliti hasilnya jika penggunaan internet ada pengawasan yang tepat dapat berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Beruntunglah bagi anak yang didampingi guru dan orang tuanya serta memiliki kesadaran diri dalam mengendalikan tingkah laku dalam pergaulan dunia maya.
Sementara bagi yang tidak didampingi dan tidak mendapat pengawasan dari guru maupun orang tua, mereka bebas mengakses semua hal yang disediakan di sana, seperti pornografi yang seharusnya tidak dikonsumsi oleh mereka yang belum bisa mengontrol diri yang berakibat pada pergaulan bebas, maka akan memberikan dampak yang negatif, kalau boleh saya katakan bahwa internet itu tidak berjenis kelamin apakah dia laki atau perempuan, tergantung dari si pengguna (user).
Secara positif bagaimana memanfaatkan teknologi internet untuk menambah pengetahuan dan wawasan itu lebih penting, karena internet sejatinya dimanfaatkan untuk orang yang membutuhkan akses tersebut, bukan untuk mengakses informasi yang tidak bermanfaat terutama bagi anak-anak didik. Terkadang disisi lain, muncul persoalan ada sebagian guru yang memandang sebelah mata terhadap adanya internet, karena hanya melihat satu sudut pandang saja, dikarenakan masih minimnya pengetahuan serta penguasaan mereka terhadap internet, sehingga masih banyak guru yang gaptek dan tidak mau belajar dan mengetahui pemanfaatan internet bagi pengembangan pengetahuan dan kecakapan mengajarnya di kelas.
Pengenalan dan penggunaan internet di lingkungan pendidikan yang salah akan melahirkan budaya baru dalam lingkungan siswa. Sebagai contoh efek negatif yang sering siswa lakukan yaitu maraknya game online yang kebanyakan dimainkan oleh anak-anak. Sepulang sekolah, anak-anak yang seharusnya lebih banyak menghabiskan waktunya untuk belajar di rumah. Namun, ternyata saat ini lebih banyak waktu anak-anak di habiskan di warnet untuk bermain internet. Ada sebagian anak-anak yang menghabiskan waktunya hampir 4 jam untuk bermain game online di warnet. Banyak hal-hal yang dapat terabaikan oleh anak-anak akibat hal demikian, diantaranya dari hal kecil saja bisa lupa makan, mandi, mengerjakan PR, dan sebagainya.
Contoh lain yaitu pornografi. Siswa yang diberikan keleluasaan bergerak dengan internet rawan dengan tindakan menyimpang. Keleluasaan bergerak di dunia maya bisa berbelok untuk kepentingan pornografi dan pada akhirnya melakukan tindakan menyimpang seperti pergaulan bebas, pelecehan seksual dan sebagainya.
Ceritanya akan berbeda jika pemanfaatan internet dioptimalkan sebagai sumber belajar dan media pengembangan kecakapan mengajar, terutama dimanfaatkan oleh guru. Internet sebagai sumber belajar dicontohkan sebagai sumber informasi yang tersedia secara online dan bebas. Terkait dunia pendidikan, antara lain berupa Digital Library dan Online Journals.
Digital library merupakan sebuah dunia maya yang berisi mengenai semua informasi, seperti buku-buku, hasil penelitian, kamus, dan semua informasi yang selayaknya ada di perpustakaan konvensional. Baik guru atau siswa dapat mengaksesnya di dunia maya sebagai sumber belajar karena Digital library jauh lebih lengkap, jauh lebih mudah untuk diakses, dan jauh lebih cepat untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Dengan demikian proses belajar siswa dan guru tidak hanya bersumber dari buku dalam artian fisik saja, tetapi dapat berupa buku elektronik yang tersedia di internet.
Online journals merupakan sebuah dunia maya yang menampilkan berbagai jurnal elektronik yang dapat diakses dengan mudah, cepat, up to date, dan lebih lengkap. Online courses adalah sejumlah kursus-kursus atau proses pembelajaran yang ditawarkan secara langsung kepada masyarakat atau dilangsungkan dalam suatu komunitas pembelajaran dengan menggunakan internet.
Internet juga dapat dijadikan sarana komunikasi dan wadah pengembangan kerja sama antar guru dan sekolah. Melalui internet, dapat terjalinnya kolaborasi yang baik antara pihak-pihak yang terlibat dalam bidang pendidikan. Dapat akses yang lebih mudah, efisien, dan lebih murah, para guru dapat bertukar informasi mengenai proses pembelajaran, bentuk-bentuk penelitian, beasiswa guru atau siswa, pendanaan suatu program tertentu, dan acara sosial. Misalnya, sekolah akan mengadakan “program kegiatan sekolah”. Sekolah dapat melayangkan kerja sama melalui email kepada berbagai pihak. Pada web sekolah, juga dapat ditampilkan iklan program tersebut dilengkapi dengan berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan. Melalui internet, semua pihak dari berbagai belahan dunia akan dengan mudah mengakses informasi program sekolah yang sedang atau akan dilaksanakan tersebut.
Dengan memperhatikan pengalaman dari beberapa sekolah-sekolah yang sudah memanfaatkan internet, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) memiliki pengaruh yang cukup berarti terhadap prestasi belajar siswa. Dengan Internet, memungkinkan terjadinya individualisasi, akselerasi, pengayaan, perluasan, efektivitas, dan produktivitas pembelajaran yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan sebagai infrastruktur pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan.
Melalui penggunaan TIK setiap guru akan terangsang dan terdorong untuk melakukan fasilitasi dan pembinaan secara berkelanjutan sesuai dengan potensi dan kecakapan yang dimilikinya. Pembelajaran dengan menggunakan TIK menuntut kreativitas diri sehingga memungkinkan mengembangkan  semua potensi yang dimiliki guru dan peserta didik terlebih dalam hal tulis menulis.
 
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Maju terus pantang mundur, pendidikan bisa merubah nasib suatu bangsa, mengejar ketinggalan dari negara lain di dunia